Sabtu pagi, (14/10) sebuah stretcher bed yang membawa Khalimatus Sa’diyah keluar dari dalam kamar yang selama ini dirinya dirawat. Dihantar beberapa perawat dan ibunda Siti Muzayanah yang selama ini setia mendampingi, kereta dorong itu perlahan menyusuri selasar Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan, Kota Malang.
Khalimatus Sa’diyah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah dinyatakan telah cukup sehat oleh tim dokter yang selama ini menangani. Khalimatus Sa’diyah kini terlihat segar. Dan beberapa kali senyuman mulai menghiasi raut wajahnya, meski belum ada respon bicara yang keluar dari mulutnya.

Di ujung selasar Ustadz Muchlis dari FPI Malang berserta keluarga yang menjemput, menunggu kepulangan Khalimatus Sa’diyah. Setelah satu jam menjalani proses administrasi, akhirnya Khalimatus Sa’diyah pun diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Berbekal mobil sewaan, Khalimatus Sa’diyah didampingi Ibunda beserta keluarga dan juga Ustadz Muchlis berserta keluarga, perjalanan melewati lereng Gunung Semeru pun dimulai menuju kediaman Khalimatus Sa’diyah. Akhirnya, disambut adzan dzuhur rombongan tiba di Dusun Karangsuko, Desa Tamanstriyan, Kecamatan Turtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tempat di mana Khalimatus Sa’diyah tinggal.

Di sela perbincangan dengan Ustadz Ustadz Muchlis, Siti Muzayanah selaku ibunda Khalimatus Sa’diyah menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Hilal Merah Indonesia atas bantuannya selama proses membawa Khalimatus Sa’diyah ke rumah sakit hingga kepulangannya kembali.
Juga kepada para pengurus dan laskar FPI Malang, terutama Habib Mustofa Assegaf, Ustadz Fauzi, Ustadz Muchlis, Andre Aston juga Ustadz Hasan, dari Gerakan Masyarakat Ahlusunah (Gemas), yang selama ini turut serta membawa dan mendampingi selama di rumah sakit, baik di Rumah Sakit Lavalette dan RSUD Kanjuruhan, Kota Malang, yang menyita waktu selama dua minggu lebih.

Seperti yang diberitakan sebelumnya (baca di sini) Khalimatus Sa’diyah (19 tahun) gadis malang yang telah menderita kejang-kejang lebih dari 10 tahun lamanya tanpa pengobatan yang berarti, mendapat simpati dan bantuan dari Hilal Merah Indonesia (HILMI) untuk dirawat di rumah sakit.
Meski kini telah membaik, Khalimatus Sa’diyah harus menjalani medical check up untuk mengontrol kesehatannya agar tetap dalam kondisi stabil. Mari kita terus doakan dan bantu adik kita Khalimatus Sa’diyah agar ia pulih dari segala sakitnya dan sehat kembali sediakala. (RG)
Silahkan dibagikan dan jangan lupa untuk menyertakan sumber...